Ustadz, benarkah
dosa-dosa bisa dihapus dengan ibadah atau perbuatan baik? Mohon
penjelasannya.
Setiap pelanggaran
syari’ah Allah adalah dosa. Pelanggaran ini bisa dengan melakukan
perbuatan yang dilarang (haram) Allah atau justru perbuatan
meninggalkan perkara yang diperintahkan (wajib) Allah SWT. Keduanya
adalah dosa. Para ulama mengklasifikan pelanggaran ini ke dalam dua
kategori, yaitu dosa kecil untuk pelanggaran ringan dan dosa besar
untuk pelanggaran berat.
Di dalam al-Qur’an,
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik
itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk”. (QS.
Huud: 114). Perbuatan dosa yang bisa dihapus dengan amal perbuatan
baik seperti sedekah, atau melaksanakan shalat, shaum dan ibadah
lainnya, ialah dosa-dosa kecil. Hal ini diperjelas oleh Rasulullah
SAW dalam hadits shahih: “Shalat lima waktu dan Jum’at ke
Jum’at berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya menghapuskan
dosa-dosa yang ada diantaranya jika dosa-dosa besar dihindari”.
(HR Muslim)
Dari keterangan
diatas, dosa-dosa yang terhapus dengan amal shalih maupun ibadah
ialah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa-dosa besar tidak bisa hapus
begitu saja, tetapi harus dengan benar-benar bertaubat secara tulus
(taubat nashuha). Dalam beberapa hal, dosa besar pun menuntut
ditegakkannya hukum (hudud) bagi pelakunya, tidak cukup
sekedar bertaubat dan menyesali perbuatannya kepada Allah SWT.
Seperti perbuatan korupsi atau membunuh, tidak akan hapus dengan
melakukan amal shalih atau ibadah-ibadah ritual atau memohon ampun
kepada Allah SWT semata, tetapi harus diikuti pula penegakkan
hukumnya.
Para ulama pun
membagi dosa besar bertingkat-tingkat derajatnya. Mempersekutukan
Allah (syirik) dianggap dosa yang paling besar. Di dalam al-Qur’an
ditegaskan: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain syirik, bagi siapa yang
dikehendakiNya.”(QS. An-Nisaa’: 48).
Jadi, benar amal
shalih bisa menghapuskan dosa-dosa seseorang, tetapi dosa-dosa kecil.
Sedangkan dosa besar dihapus harus dengan bertaubat sungguh-sungguh.
Wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar