Beberapa
kalangan berdemo untuk membantu Palestina. Bagaimana kita bisa
menolong mereka, padahal bangsa kita sedang terpuruk. Bukankah lebih
baik kita perbaiki diri sendiri dulu, baru menolong orang lain?
Pertama,
menolong kaum muslimin Palestina atas penjajahan Israel, bagi seorang
Muslim adalah sebuah kewajiban. Kewajiban yang membuktikan kebenaran
atas iman kita. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara”.
(QS. Al-Hujuraat: 10). Maka, kewajiban seluruh kaum muslimin untuk
saling menolong sesama saudaranya, dimanapun mereka berada. Allah SWT
berfirman: “Jika mereka
meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka
kamu wajib memberikan pertolongan”.
(QS. Al-Anfaal: 72)
Kedua, menolong saudara muslim yang lain
akan mendatangkan pertolongan Allah SWT. Bila bangsa kita terpuruk,
dengan menolong bangsa yang membutuhkan pertolongan, Insya
Allah, Allah SWT akan
membantu kita dengan cara dan jalan yang mungkin tidak kita sangka.
Rasulullah SAW bersabda: “Dan
Allah akan menolong hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.
(HR Muslim kitab Adz-Dzkir wad Du’a wat Taubah no 2699). Maka
menolong bangsa Palestina, hakikatnya kita sedang mengharapkan
pertolongan Allah SWT, membantu diri sendiri.
Ketiga, memperbaiki diri tidak bisa
dilakukan secara sendirian, ataupun mengucilkan diri dari pergaulan
maupun dengan membatasi pikiran. Memperbaiki dan menjaga diri, adalah
dengan melaksanakan seluruh kewajiban agama, bukan dengan memilah dan
memilih-memilih kewajiban. Agar hati dan diri ini baik, ikutilah
perintah Allah seutuhnya. Jika Allah memerintahkan menolong orang
lain, laksanakanlah, balasan dan kebaikannya tidak lain adalah untuk
diri sendiri.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak
membantu bangsa Palestina. Minimalnya membantu mereka dengan doa,
aktif menyuarakan masalah Palestina secara benar, menyisihkan dana
untuk mereka, dan termasuk tidak mengkonsumsi produk-produk yang
dananya bisa disalurkan kepada penjajah Zionis-Israel. Ringkasnya,
bantulah bangsa Palestina sesuai kemampuan yang kita miliki.
Wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar